Banyak pemilik Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang fokus pada penjualan harian hingga lupa merencanakan kesehatan keuangan jangka panjang. Akibatnya, arus kas sering berantakan, pengeluaran tak terkontrol, dan keuntungan yang didapat tidak jelas larinya ke mana. Jika Anda merasakan hal ini, solusinya ada pada satu kata: anggaran (budgeting).
Membuat anggaran tahunan bukanlah proses rumit yang hanya bisa dilakukan oleh perusahaan besar. Justru, bagi UMKM, anggaran adalah peta jalan yang akan memandu setiap keputusan bisnis Anda selama satu tahun ke depan.
Artikel ini akan memandu Anda secara langkah demi langkah untuk menyusun anggaran tahunan yang efektif, bahkan jika Anda tidak memiliki latar belakang akuntansi.
Mengapa Budgeting Tahunan Krusial bagi UMKM?
Anggaran sering dianggap sebagai alat untuk “membatasi” pengeluaran. Padahal, fungsinya jauh lebih strategis dari itu. Manfaat utama budgeting bagi UMKM adalah:
- Mengendalikan Arus Kas (Cash Flow): Anda bisa memprediksi kapan uang akan masuk dan keluar, sehingga terhindar dari kekurangan kas untuk biaya operasional.
- Menetapkan Target yang Terukur: Anggaran membantu Anda menetapkan target penjualan yang realistis dan mengukur kinerja bisnis secara objektif.
- Mengidentifikasi Pemborosan: Dengan mencatat semua pos pengeluaran, Anda akan dengan mudah menemukan biaya-biaya yang tidak perlu dan bisa dipangkas.
- Memudahkan Pengambilan Keputusan: Ingin membeli mesin baru atau merekrut karyawan? Anggaran akan memberitahu apakah keuangan bisnis Anda sanggup menanggungnya.
- Alat untuk Mencari Pendanaan: Proposal bisnis yang dilengkapi dengan anggaran yang solid akan jauh lebih meyakinkan di mata investor atau bank.
Komponen Utama dalam Anggaran Bisnis UMKM
Sebelum mulai menghitung, kenali dulu elemen-elemen dasar yang akan menyusun anggaran Anda:
- Pendapatan (Revenue): Total uang yang Anda perkirakan akan diterima dari penjualan produk atau jasa.
- Biaya Tetap (Fixed Costs): Biaya yang jumlahnya cenderung sama setiap bulan, tidak terpengaruh oleh volume penjualan. Contoh: gaji karyawan, sewa tempat, biaya internet, langganan software.
- Biaya Variabel (Variable Costs): Biaya yang nilainya berubah-ubah seiring dengan jumlah produksi atau penjualan. Contoh: biaya bahan baku, biaya kemasan, komisi penjualan.
- Laba (Profit): Sisa uang setelah total pendapatan dikurangi semua biaya (tetap dan variabel). Ini adalah tujuan akhir dari bisnis Anda.
Langkah-Langkah Praktis Membuat Anggaran Tahunan (Step-by-Step)
Siapkan catatan atau spreadsheet Anda. Mari kita mulai menyusun anggaran bisnis Anda.
Langkah 1: Kumpulkan Data Keuangan Tahun Lalu
Data historis adalah titik awal terbaik. Kumpulkan laporan penjualan dan pengeluaran Anda selama 12 bulan terakhir. Jika bisnis Anda baru berjalan, kumpulkan data dari beberapa bulan terakhir sebagai dasar perkiraan. Ini akan membantu Anda membuat proyeksi yang lebih akurat.
Langkah 2: Buat Proyeksi Pendapatan yang Realistis
Berdasarkan data historis, perkirakan total pendapatan Anda untuk 12 bulan ke depan. Jangan hanya menebak! Pertimbangkan faktor-faktor berikut:
- Tren Penjualan: Apakah ada bulan-bulan tertentu di mana penjualan selalu naik (misalnya, musim liburan)?
- Rencana Pemasaran: Apakah Anda berencana meluncurkan promo atau kampanye iklan yang bisa meningkatkan penjualan?
- Kondisi Pasar: Apakah ada tren baru atau perubahan kondisi ekonomi yang bisa memengaruhi bisnis Anda?
Pecah proyeksi pendapatan tahunan menjadi target bulanan agar lebih mudah dipantau.
Langkah 3: Identifikasi Semua Biaya (Tetap dan Variabel)
Ini adalah langkah krusial. Catat semua pengeluaran yang mungkin terjadi.
- Daftar Biaya Tetap: Buat daftar semua biaya yang harus Anda bayar setiap bulan, seperti sewa, gaji, listrik, internet, dll.
- Perkirakan Biaya Variabel: Biaya ini seringkali merupakan persentase dari pendapatan Anda. Misalnya, jika biaya bahan baku Anda biasanya 30% dari harga jual, gunakan angka tersebut untuk memproyeksikan total biaya variabel berdasarkan target pendapatan Anda.
Langkah 4: Hitung Potensi Laba (Profit)
Setelah memiliki proyeksi pendapatan dan total perkiraan biaya, Anda bisa menghitung potensi keuntungan.
$$\text{Laba} = \text{Total Proyeksi Pendapatan} – (\text{Total Biaya Tetap} + \text{Total Biaya Variabel})$$
Jika hasilnya negatif, Anda perlu meninjau kembali anggaran Anda. Apakah target pendapatan terlalu rendah? Atau adakah biaya yang bisa diefisiensikan?
Langkah 5: Susun Anggaran Final dan Lakukan Review Berkala
Tuangkan semua angka tersebut ke dalam sebuah tabel atau spreadsheet sederhana. Buat kolom untuk setiap bulan.
Penting: Anggaran bukanlah dokumen yang dibuat sekali lalu dilupakan. Lakukan review setiap bulan! Bandingkan angka anggaran dengan realisasi sebenarnya. Jika ada perbedaan signifikan, cari tahu penyebabnya dan lakukan penyesuaian jika diperlukan.
Contoh Sederhana Anggaran Bulanan untuk UMKM Kopi Susu
| Keterangan | Anggaran (Rp) | Realisasi (Rp) | Selisih (Rp) |
| Pendapatan | |||
| Penjualan Kopi | 20.000.000 | 22.000.000 | +2.000.000 |
| Total Pendapatan | 20.000.000 | 22.000.000 | +2.000.000 |
| Biaya Variabel | |||
| Bahan Baku (Biji Kopi, Susu) | 6.000.000 | 6.500.000 | -500.000 |
| Kemasan (Gelas, Sedotan) | 1.500.000 | 1.600.000 | -100.000 |
| Biaya Tetap | |||
| Gaji Barista | 4.000.000 | 4.000.000 | 0 |
| Sewa Tempat | 2.500.000 | 2.500.000 | 0 |
| Listrik & Internet | 1.000.000 | 1.100.000 | -100.000 |
| Total Biaya | 15.000.000 | 15.700.000 | -700.000 |
| LABA BERSIH | 5.000.000 | 6.300.000 | +1.300.000 |
Kesimpulan
Membuat anggaran tahunan adalah salah satu investasi waktu terbaik yang bisa Anda lakukan untuk bisnis UMKM Anda. Ini adalah alat navigasi yang memberi Anda kendali penuh atas kesehatan keuangan, membantu Anda menghindari kerugian, dan mengarahkan bisnis menuju pertumbuhan yang berkelanjutan.
Jangan tunggu sampai bisnis Anda mengalami masalah keuangan. Mulailah merancang anggaran Anda hari ini dan rasakan perbedaannya!




Leave a comment