Bagi banyak pemilik Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), ada satu pertanyaan yang seringkali sulit dijawab: “Berapa gaji yang pantas untuk saya ambil dari bisnis saya sendiri?”

Akhirnya, yang terjadi adalah uang bisnis tercampur dengan uang pribadi. Keuntungan diambil sesuka hati saat ada kebutuhan, tanpa perhitungan yang jelas. Praktik ini, meskipun umum, sangat berbahaya bagi kesehatan dan pertumbuhan bisnis jangka panjang.

Menggaji diri sendiri secara rutin bukan tindakan egois, melainkan sebuah langkah strategis untuk membangun bisnis yang profesional dan berkelanjutan. Artikel ini akan memandu Anda cara menentukan gaji untuk diri sendiri secara tepat dan terukur.

Mengapa Wajib Menggaji Diri Sendiri?

Sebelum membahas caranya, mari kita pahami mengapa ini adalah fondasi penting dalam manajemen keuangan UMKM:

  1. Memisahkan Keuangan Bisnis dan Pribadi: Ini adalah aturan nomor satu. Dengan gaji yang jelas, Anda menciptakan batas tegas antara aset perusahaan dan aset pribadi.
  2. Mengetahui Laba Usaha yang Sebenarnya: Gaji pemilik adalah biaya operasional. Tanpa memasukkannya, laporan laba rugi Anda tidak akan akurat. Anda mungkin merasa untung besar, padahal keuntungan itu belum dipotong “biaya” kerja keras Anda.
  3. Meningkatkan Disiplin Keuangan: Gaji yang tetap melatih Anda untuk hidup sesuai anggaran pribadi, sama seperti karyawan lainnya. Ini mencegah Anda mengambil uang dari kas bisnis secara impulsif.
  4. Memudahkan Perencanaan dan Penskalaan: Saat Anda ingin merekrut seseorang untuk menggantikan peran Anda, Anda sudah tahu berapa biaya yang harus dianggarkan karena Anda sudah memiliki patokan gaji untuk posisi tersebut.

Hindari 3 Kesalahan Umum Ini

Sebelum menetapkan gaji, pastikan Anda tidak melakukan kesalahan-kesalahan berikut:

3 Metode Mudah Menentukan Gaji Pemilik Usaha

Tidak ada satu rumus pasti, tetapi Anda bisa menggunakan salah satu atau kombinasi dari tiga pendekatan logis berikut ini.

Metode 1: Berdasarkan Harga Pasar (Market Rate)

Ini adalah cara paling profesional. Tanyakan pada diri Anda: “Jika saya harus merekrut orang lain untuk melakukan semua pekerjaan yang saya lakukan sekarang, berapa saya akan membayarnya?”

Metode 2: Berdasarkan Kemampuan Bisnis (Profitabilitas)

Metode ini lebih realistis untuk UMKM yang arus kasnya masih naik-turun. Gaji Anda didasarkan pada persentase dari keuntungan bersih bisnis.

Metode 3: Berdasarkan Kebutuhan Hidup Minimum

Ini adalah pendekatan paling dasar, cocok untuk bisnis yang benar-benar baru dimulai. Tujuannya adalah memastikan kebutuhan pribadi Anda tercukupi tanpa membebani bisnis.

Kesimpulan: Disiplin Adalah Kunci

Metode mana pun yang Anda pilih, kunci utamanya adalah konsistensi dan disiplin.

  1. Buka Rekening Terpisah untuk bisnis dan pribadi.
  2. Tetapkan Metode penentuan gaji Anda.
  3. Transfer Gaji Anda pada tanggal yang sama setiap bulan, layaknya seorang karyawan.
  4. Review Secara Berkala. Saat bisnis Anda tumbuh, jangan ragu untuk menaikkan gaji Anda secara proporsional.

Memperlakukan diri sendiri sebagai karyawan pertama di bisnis Anda adalah cerminan profesionalisme. Ini tidak hanya menyehatkan arus kas, tetapi juga membangun fondasi yang kuat untuk bisnis UMKM yang siap bertumbuh besar.

Stephenly Tonggano Avatar

Leave a comment